Friday, January 21, 2011

Urahorror : Pengalaman Mencekam Instan dalam Kemasan Bonsai

Masih ingat dengan The Stalker  yang saya bahas dalam artikel sebelumnya? Film bergaya mokumenter itu memang terbilang unik karena sang sutradara,Koji Shiraishi, menghadirkan sosok "hantu" yang terasa lebih mengerikan, karena merupakan manusia yang bisa saja terjadi di sudut lingkungan perumahan manapun di kota besar. Koji Shiraishi, yang sebelumnya sukses dengan film Noroi, tampaknya sedang senang bermain - main di ranah ini. Bersama dengan Yohei Fukuda (Death Tube), ia mengumpulkan beberapa film pendek berkonsep mokumenter dengan gaya yang minimalis.

Konsep seperti ini tentu saja bukan hal yang baru, bahkan beberapa program "reality show" di stasiun tv lokal di Indonesia juga beberapa tahun belakangan ini mulai menerap pola yang sama. Bedanya, proyek mokumenter singkat ini benar - benar dimanfaatkan oleh kedua sutradara muda tersebut untuk mengeksplorasi teknik visual dan gaya bercerita yang terbilang liar dan imajinatif. Imbasnya, dengan durasinya yang singkat antara 3-7 menit, Urahorror menjadi suatu karya seni yang minimalis dengan efek kengerian yang maksimal.

Serial ini sendiri sebenarnya sudah dirilis dalam bentuk DVD di Jepang sejak tahun 2008, namun dikarenakan tidak adanya teks berbahasa inggris dalamnya, maka serial tersebut  tidak begitu dikenal di luar Jepang. Namun, jangan berkecil hati, montecristo73seorang penggemar film horor Asia, memutuskan untuk membuat fansub untuk beberapa episode yang ada. Film-film yang sudah diterjemahkan tersebut dapat dilihat dalam akun youtubenya. Dari total 9 episode yang ada, ia sudah membuat subtitle untuk 5 episodenya. 4 episode sisanya belum disentuh oleh para fansubber manapun, namun tanpa subtitle pun, rasanya tidak akan sulit untuk mencerna isi episode-episodenya.

Saya memulai serial ini dengan menonton The Stalker, dimana Koji Shiraishi dan Yohei Fukuda mencoba untuk membuka mata kita tentang ancaman yang lebih nyata dan mengerikan dari film horror manapun juga, maniak seks yang merekam setiap aktivitas seorang wanita dalam kamarnya. Tanpa nudity, darah bergalon-galon, dan hantu berjubah putih pun, episode ini sudah terasa sangat mencekam ketika tangan si maniak mulai menggerayang dari bawah tempat tidur si korban, seakan - akan tak kuasa menahan nafsu birahinya.


Psychic Photography, menceritakan tentang sebuah kaset tanpa label berisi prototype program acara televisi yang misterius. Program ini menceritakan tentang seorang pria separuh baya yang dapat mentransfer apa yang ada di dalam pikirannya ke dalam kamera polaroid. Foto - foto supernatural itu menggambarkan kejadian -kejadian di masa lampau, yang tidak mungkin dapat dipotret di jaman sekarang. Tidak puas mentransfer lewat polaroid saja, pria tadi mulai mencoba untuk mentransfer pikirannya ke dalam TV, namun ketika TV tersebut mulai menunjukkan gambar pikirannya, hasilnya benar-benar mencekam dan mengejutkan. 

Video dokumentasi tentang eksperimen yang gagal menjadi tema dalam Out of Body Experience. Di sini, beberapa ilmuwan mencoba untuk menganalisa fenomena keluarnya roh dari tubuh manusia yang sudah menjadi perdebatan sejak dulu. Kalau anda masih ragu - ragu dengan kualitas serial ini, episode ini sangat direkomendasikan untuk ditonton pertama kali. Kombinasi dari setting laboratorium yang serba keruh sdengan kengerian yang muncul bertubi-tubi serta ending yang mencekam membuat episode ini menjadi salah satu  episode favorit saya. Dua jempol untuk kengerian instan yang ditawarkan disini!


Hah! Keheranan inilah yang pertama kali saya rasakan sehabis menonton episode The Woman Who Jumped Off, sebuah kisah bertemakan bunuh diri yang diakhiri dengan absurd dan membingungkan. Episode ini dimulai dari rekaman wawancara terhadap seorang filmmaker yang sedang membuat proyek dokumenter tentang sebuah tempat misterius yang sering dijadikan tempat bunuh diri. Ketika ia hendak mewawancarai seorang pria muda yang hendak melompat, kengerian pun terjadi. Bukan salah satu episode yang terbaik, namun, Shiraishi dan Fukuda mengakhiri episode ini dengan adegan yang dapat membuat jantung anda berdebar.

Legenda kuil kuno yang misterius menjadi topik yang diangkat dalam The Cursed Wayside ShrineMirip dengan Noroi, episode ini menampilkan kisah seorang presenter muda yang "dijebak" untuk membuktikan mitos kuno tentang sebuah kuil terpencil yang dapat mengutuk siapa saja yang mengetahui nama kuil tersebut. Keanehan mulai terjadi ketika presenter tadi mulai membaca nama kuil itu, ia mulai mendengar suara-suara aneh yang tidak bisa didengar oleh orang lain disekelilingnya. Kejadian-kejadian itu mulai bertambah mengerikan ketika mereka mulai melakukan investigasi di hutan tempat kuil berada.

Kelima episode diatas tadi adalah episode yang sudah dibuat teks inggrisnya. 4 episode sisanya, sayangnya, belum memiliki teks sama sekali. Namun bagi anda yang penasaran, saya akan memberikan sedikit gambaran tentang episode-episode tersebut.

スプーン曲げ (Spoon Bending Illusions)  menjadi salah satu episode yang cukup unik. Semuanya berawal dari acara sulap di salah satu kelas SD. Sulap - sulap sederhana yang ditampilkan di depan kelas tersebut awalnya baik-baik saja. Namun ketika salah satu pesulap ingin memperagakan teknik membengkokkan sendok, terjadi kejadian yang tidak diduga-duga. Diantara semua episode, ini merupakan satu-satunya episode yang membuat saya tertawa miris karen kekonyolan yang terjadi tiba - tiba dan mengagetkan. Mungkin ini bisa dijadikan salah satu episode dari World's Funniest Home Videos, tentu saja bagi mereka yang selera humornya spesial.

Satu lagi video aneh muncul dari episode 謎の肉玉(Mysterious Meatball Monsters). Entah apa ini perasaan saya saja, namun tampaknya sang sutradara ingin bermain-main nakal di dalam episode ini. Mysterious Meatball Monsters dipenuhi dengan adegan - adegan yang membuat pikiran kotor kita menjadi melayang, dari bentuk mulut monsternya yang familiar, sampai "klimaks"nya di akhir cerita. Episode ini sendiri menceritakan tentang dua orang pemuda yang menemukan sekelompok makhluk aneh berwujud seperti ubur-ubur yang bergerombol di pantai.


Dari semua episode yang ada, 襲われたアイドル (Stricken Idol) adalah yang terburuk. Sama sekali tidak ada hal yang menarik dan unik dari episode ini, selain fakta bahwa model bikini yang menjadi bintang utama dalam film ini memiliki perut yang agak buncit dan IQ yang rendah. Episode ini mengisahkan tentang insiden dalam suatu sesi pemotretan ketika segerombolan tamu tak diundang tergoda untuk ikut menemani model berbikini tersebut.




Saya menutup serial ini dengan menonton 手を振る女 (Waving Woman), yang menceritakan tentang wanita misterius yang menyapa sekelompok pemuda sebelum melakukan aksi gilanya. Anehnya, wanita tersebut juga terlihat dalam rekaman video ketika mereka sedang berpesta di suatu restoran. Setelah Stricken Idol yang berada jauh di bawah rata-rata, pandangan saya terhadap serial ini kembali dipulihkan lewat episode yang luar biasa creepy ini. Walaupun bukan yang terbaik, namun episode ini berhasil membuat saya membayangkan kata-kata apa yang akan saya teriakkan jika berada dalam situasi serupa.


Terima kasih untuk Rangga Adithia yang sudah memberikan terjemahan bahasa inggris dan merangkum video - video menyeramkan ini dalam blognya yang informatif dan kocak, Raditherapy.

No comments:

Post a Comment